Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Masih Merayakan Tahun Baru?

Untukmu Indonesiaku..

Satu hal yang akan melengkapi indonesia tahun ini adalah tahun baru 2013 M. Namun yang perlu di ingat adalah bukan sekedar pergantian tahun baru belaka melainkan momen ini alangkah baiknya jikalau kita jadikan kesempatan ini untuk mengintrospeksi diri.Kita berada di penghujung tahun 2012 M. "yesterday was history, and tomorrow will be mistery, but today this is your day" dan yang tak kalah pentingnya “could we get better if we forget the previous lesson?” itulah kata yang perlu kita ingat tuk melangkah ke arah kesuksesan indonesian future. “Apakah kita gagal ataukah kita sukses menjalani tahun 2012?” jawaban ada pada diri kita sendiri.

Masih tergambar jelas raut wajah indonesia yang di rundung duka yang amat sangat dalam, karena banyak terjadi cobaan bencana alam berupa banjir, gunung meletus gempa, dll. Juga kecelakaan manusia tua yang telah menggerogoti tubuh indonesia dengan perilaku korupsi dan tindak kriminal yang tidak di benarkan oleh syara’. Lihatlah di sekitar kita dimana nilai-nilai moralitas tidak di gunakan lagi, sehingga hukum rimba pun berlaku (yang kuat mengalahkan yang lemah). Korupsi, penyuapan, aksi tipu-tipu dan skandal seks para pejabat tak asing lagi di telinga kita, dan seakan-akan itu adalah suatu hal yang wajar, dikarenakan urat malu mereka telah terputus.

            Maka dengan ini kita sebagai pemuda bangsa indonesia dan penerus bangsa, sudah selayaknya kita mengakhiri sandiwara kebejatan para pendahulu kita. Sebagaimana yang di katakan Soe Hok Gie :“kita, generasi muda di tugaskan untuk memberantas generasi tua yang mengacau”

            Di awal 2013 M. esok, jikalau para muda indonesia semangat akan nasionalisme , maka akan muncul sebuah keyakinan negara ini akan kembali bersih, besar dalam arti sesunggunhnya, dan di segani di mata dunia. Meski harus menunggu “para tua” yang mengacau di telan bumi atau “para muda” memaksa turun dari papan catur kekuasaan. Pesta telah usai, piala dalam genggaman orang, kembang api telah padam, waktunya untuk berbenah dan kaum muda belajar supaya tidak terjadi kembali kebobrokan kaum tua, menuju bangsa yang madani, kita “para pemuda” harus bertekad dan yakin kita bukanlah bangsa yang frustasi!.

“Negeri kita kaya, kaya, kaya raya ! saudara-saudara... Berjiwa besarlah, berimajinasi... Gali ! bekerja ! gali ! bekerja ! Kita adalah satu tanah air yang paling cantik di dunia!” by soekarno.

Tentunya dengan di dasari ketakwaan dan iman sehingga dapat sadar akan pentingnya moralitas. Berfikir  positif dan sadar akan tidak ada yang abadi dunia ini. Sebagai pemuda generasi bangsa perlu melestarikan alam yang rusak ini dengan cara memberikan manfaat pada generasi yang akan datang. Tanam tanamilah pohon kehidupan, siramilah dengan tanaman masa depan,cangkul dan buang jauh rumput yang menjadi benalu. Biarkan anak cucu kita dapat menghirup udara segar di bawah pohon rindang yang kita tanam, dan belajar dengan tenteram supaya mereka tidak termakan oleh hama kehidupan. Tetapi hal yang manis akan terasa manis setelah merasakan pahit.

Bagi para mahasiswa Mengapa anda kuliah? Jawabannya bervariasi, ada yang menjawab karena alasan cita-cita sedari dini menuntut ilmu. Ada pula yang ingin tahu bagaimana sejatinya kehidupan kampus yang kata mereka adalah penuh fantasi dan kesenangan. Dan ada pula yang karena faktor rejeki memperoleh beasiswa. Semuanya sah-sah saja asalkan jikalau jawabannya adalah dari pada nganggur di rumah, alias menjadi kuli membantu orang tua yang tidak di gaji maka lebih baik kuliah.

Ketika anda kuliah apa yang anda lakukan? Of course, ini lebih banyak jawabannya. Ada yang hanya belajar saja sehingga menyabet gelar mahasiswa akademisi, ada yang melulu berorganisasi sehingga di juluki sebagai aktivis, dan ada pula yang berhasil memadukan keduanya. Tetapi alangkah menyedihkan sekali jikalau tidak memperoleh keberhasilan kedua hal tersebut. Hidup bagaikan seorang kuli yang menjunjung buku tanpa mengetahui apa isi buku tersebut. Mengemban organisasi tanpa mengetahui arti idealisme organisasi tersebut. Lalu kata kuli kita jajarkan dengan kata kuliah !
Setelah kuliah akan menjadi apa? Ada yang dengan cepat mendapatkan pekerjaan karena banyaknya channel dan kecerdasan otaknya, dan ada pula yang lambat tapi tetap mendapatkannya, ada yang yang masih dalam step by step melompat dari satu pijakan ke pijakan yang lain.

Yang menganggur? Pasti ada saja. Dan apakah yang menganggur ini lebih baik dari pada kuli pasar? kalau kuli pasar tidak dapat ijazah tetapi mendapat kerja. Sedang mahasiswa menganggur dapat ijazah tapi tidak dapat kerja. Itulah dunia kampus dunia anak kuliahan ada senang ada sedih, ada suka ada pula duka, tergantung siapa yang menjadi mahasiswa. Sama halnya dengan kuli terkadang bahagia ketika dapat imbalan dari setiap pekerjaannya.bisa pula resah manakala kebutuhan lebih cepat datang dari pada imbalan yang harus menunggu.

            Oleh sebab itu, marilah kita tanamkan niat dengan tujuan cita-cita luhur atau hanya terhindar dari pekerjaan kuli, sukses dalam akademis dan organisasi ataukah menjadi kuli buku yang tidak tahu apa yang ia bawa, bahkan menjadi kuli sungguhan ketika lulus dari kuliah nantinya.tapi antara kuli dan kuliah akankah memilih kuli-kuliah atau kuliah-kuli. Tancapkan pada diri pemuda indonesia yang sepantasnya sebagai anak kuliahan tidak mau menjadi kuli di kemudian hari.

Mahasiswa dan pemuda adalah Agent Of Change..! ketika setiap permasalahan datang maka mahasiswa dan pemuda haruslah memikirkan dan mengatasinya, dengan mental Pemberani dan di landasi Tawadlu’ dan Moralitas yang mulia kita bisa! Maka pikirkanlah kamu dan negrimu niscaya negrimu kan bersamamu. Ingatlah! pikiran bak tambang emas ada di antara banyak batu dan pasir tak berharga. Cara mendapatkan biji emas adalah mengambil sejumlah besar pasir dan menyaringnya. Nah, diantara pasir-pasir tersebut, terdapat biji emas yang berharga. Biji emas itulah yang perlu di cari oleh pemuda dan mahasiswa indonesia yang nantinya di bagikan kepada masyarakat indonesia.

Inilah perjuangan atas kerusakan dan kemunduran. Maka jadilah engkau malapetaka yang menyerangnya, penyakit yang membunuhnya, dan membunuh kerusakan dan kemunduran secara mendadak, tak kan kau biarkan matamu terpejam, dan janganlah kamu suka terhadap kedudukan sebelum engkau siap melancarkan perjuangan pada sasarannya, kamu adalah orang yang berdiri menghadapi orang orang yang merusak.

Maka “buktikanlah cita-citamu, tentu tanah air bersamamu it’s time to make dream come true and happy new year.


1 comment for "Masih Merayakan Tahun Baru?"