Seminar Gratis Mulai Ramai di Purwokerto
Purwokerto, 11 Agustus 2015 - Berkat
kolaborasi antara MES Banyumas dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia,
akhir-akhir ini purwokerto menjadi kota yang ramai dengan diskusi ilmiah secara
gratis. Bukan hanya Jogjakarta yang kata orang mudah mencari tempat nongkrong
gratis, baik itu dalam bentuk kopi darat, kongkow, seminar atupun workshop.
Kini purwokerto satria tampil wajah baru dengan adanya kolaborasi
MES Banyumas dengan beberapa stakeholder seperti Bank Indonesia, Otoritas Jasa
Keuangan, Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia, IIBF, Zona Bombong, IAIN
Purwokerto, UNSOED, UMP, UNWIKU, STIMIK Amikom Purwokerto dan lainnya. Hampir
setiap bulan MES Banyumas menyelenggarakan seminar/workshop gratis tanpa
dipungut biaya bahkan bonus snack
gratis, makan siang gratis, souvenir gratis, dan tentunya ilmu yang gratis.
Ilmu gratis bukan berarti ilmu yang murahan atau abal-abal, justeru
MES banyumas selalu mentrigger acara berkualitas dengan narasumber yang
expertise di bidangnya. Pakar daerah (Ex. Taifur Arafat, Irwan Saputro,
Alfalisyado), Regional (Berlilana, Eko Pamuji, Ust. Mintaraga), Nasional (Djoko
Juniwarto, Syafi’i Antonio, Agustiawan Minka) bahkan Internasional (Budi
Hikmat, Hurriyah El Islamy) MES hadirkan dalam agendanya.
Bulan agustus kali ini MES baru saja mengundang pakar ekonomi
keuangan syariah dari Malaysia yaitu Dr. Hurriyah El Islamy MCL LLB. Selain
aktif di Malaysia ternyata masih sering diundang melalang buana ke Qatar,
Kuwait, Bahrain, dan beberapa negara Eropa.
Dalam kajian rutin bulan ini Dr. Hurriyah El Islamy berbicara
dengan tema Penguatan UMKM Industri Halal Dalam Mendorong Penguatan Ekonomi
Daerah, disamping acara ini merupakan kolaborasi dengan BI yang eksis dalam mendorong
kemajuan UMKM daerah Banyumas.
Kepala BI Purwokerto, Ramdhan Deny Prakoso dalam sambutannya menyampaikan UMKM itu adalah aspek penting yang handal dalam memajukan perekonomian Indonesia. Buktinya saja di zaman krisis moneter 1998 usaha yang tetap bertahan adalah salah satunya teman-teman UMKM. “Sehingga upaya BI dalam mendorong perekonomian Usaha Mikro Kecil Menengah ini harus terus di gencarkan termasuk dengan sentuhan nilai-nilai ekonomi syariah seperti bagi hasil syirkah/mudharabah” . katanya red.
Kepala BI Purwokerto, Ramdhan Deny Prakoso dalam sambutannya menyampaikan UMKM itu adalah aspek penting yang handal dalam memajukan perekonomian Indonesia. Buktinya saja di zaman krisis moneter 1998 usaha yang tetap bertahan adalah salah satunya teman-teman UMKM. “Sehingga upaya BI dalam mendorong perekonomian Usaha Mikro Kecil Menengah ini harus terus di gencarkan termasuk dengan sentuhan nilai-nilai ekonomi syariah seperti bagi hasil syirkah/mudharabah” . katanya red.
Banyumas menurut data BPS, 60% warganya masih belum memiliki jamban
sendiri. Informasi yang miris, padahal banyak UMKM berdiri yang menjadi andalan pemerintah daerah
seperti Industri gula semut Cilongok, Batik Papringan, Mendoan/Kripik Tempe
sawangan, Getuk Goreng Sokaraja, Kerajinan sandal-sepatu karet Bandol Pabuaran
Dll.
Hal ini perlu didukung penuh dan terus menjadi perhatian semua pihak termasuk para pengusaha agar yang menjadi orang kaya di papan atas bukan hanya orang-orang beraliran hitam bisnisnya tapi termasuk dari orang beraliran hijau bisnisnya seperti UMKM pengusaha muslim Banyumas.
Hal ini perlu didukung penuh dan terus menjadi perhatian semua pihak termasuk para pengusaha agar yang menjadi orang kaya di papan atas bukan hanya orang-orang beraliran hitam bisnisnya tapi termasuk dari orang beraliran hijau bisnisnya seperti UMKM pengusaha muslim Banyumas.
Berlilana sebagai ketua umum MES Banyumas berbahagia dengan
antusias audiens yang memenuhi ruangan D’saung resto. “Saya senang dengan
peserta yang membeludak demi mendapatkan kesempatan menimba ilmu dari acara
ini, pengusaha-pengusaha luar biasa dengan penghasilan ratusan ribu rupiah
hingga milyaran rupiah hadir disini. Doa saya semoga pengusaha muslim ini akan
berjaya nanti dan membawa kemaslahatan bagi Indonesia”. Imbuhnya.
Kita percaya bahwa semua yang terjadi ini bukan atas kebetulan
saja, tapi by design sudah diatur oleh Allah Swt. MES-BI-IIBF
mengagendakan dengan tema UMKM ternyata besoknya (tanggal 12 Agustus) adalah
hari UMKM Nasional. Sejarah mengatakan 12 Agustus adalah hari lahirnya Bung
Hatta yang memprakarsai koperasi dan UMKM dahulu, sehingga perjuangan beliau
ini harus terus ada dalam setiap ruh pengusaha untuk memajukan perekonomian
mikro.
UMKM saat ini menjadi penopang
nomor wahid di sektor ekonomi Indonesia. Tentunya bisa menjadi problem
solving masalah penyerapan tenaga kerja dan kemiskinan yang masih menggurita sampai
sekarang. Ini adalah fakta otentik yang termaktub dalam data, bahwa kemiskinan
dan pengangguran di daerah kita ini masih berlabel merah.
Padahal secara fungsi UMKM sangat berpeluang luas dalam
pengembangan Industri halal yang konsumennya sudah ada di berbagai belahan
penjuru dunia. Arancha Gonzales, excecutive director WTO mengatakan bahwa “So
many non muslim now buy halal product. Because the connotation to that: it’s
good quality product”. Katanya dalam pertemuan World Islamic Economic Forum beberapa
hari yang lalu.
Ini peluang besar bagi UMKM Banyumas dan sekitarnya, harus terus
mengupayakannya agar bisa menerobos celah-celah ruang tantangan bisnis saat
ini. Hal ini perlu dibutuhkan strategi handal agar bisa sukses menembus pangsa
pasar internasional, tentunya dengan upgrade wawasan melalui diskusi-diskusi
formal atau non formal yang kini mulai ramai di purwokerto. Selamat hari UMKM.
Purwokerto, 12 Agustus 2016
Salam hangat
Ibnu Kharis Orinira Sweetener
Post a Comment for "Seminar Gratis Mulai Ramai di Purwokerto"