Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Memuliakan Bulan Muharram 1438 H



By: Ibnu Kharis Pareto

Purwokerto (JOTAKO7)-Indonesia merupakan sebuah negara yang mayoritas penduduknya adalah beragama Islam. Meski bukan negara yang berasaskan dengan hukum Islam, masyarakat Indonesia senantiasa menjaga keluhuran nilai-nilai Islam. Termasuk budaya yang ada, berupa adat istiadat, undang-undang dasar, pancasila, dan lainnya semuanya memegang teguh nilai-nilai agama dengan baik.

Namun sayang seribu sayang, hal yang indah yang sudah dimimpikan oleh founding fathers republik Indonesia ini kini mulai kabur dan tidak jelas arahnya. Seakan sudah kehilangan jatidiri, sehingga bak orang yang tak berprinsip. Hal ini nampak jelas ketika masyarakat Indonesia dalam hal merayakan tahun baru. Tahun baru yang paling ramai dan semarak dimeriahkan oleh umat Indonesia adalah tahun baru Masehi, bukan tahun baru Hijriah sebagai tanggalan utama orang Islam. Ironis, hingga kebanyakan orang terjerembab dan bersibaku pada hal yang menodai nilai-nilai agama Islam yang tidak boleh bermegah-megahan, boros, dan berbuat hal yang tidak pantas seperti menanggap aneka hiburan yang jauh dari memuliakan Islam.

Sobat Jotako7, tahukah kamu tahun baru Hijriah?

Tahun baru hijriah merupakan tahun baru bagi umat Islam. Bila orang non muslim tahun barunya setiap  pada tanggal 1 januari, umat Islam merayakan tahun barunya setiap awal bulan tanggal 1 Muharram.

Mengapa muharram?
Muharram adalah salah satu bula mulia (asyhurul hurum) yang dijaga kesuciannya, yang memiliki banyak keutamaan dan kebaikan didalamnya untuk mencapai pintu surga dan kebahagiaan yang dijanjikannya. Pada bulan muharram ini nabi adam diterima taubatnya setelah bersalah kepada allah disurga.

Nabi Muhammad SAW menamakan bulan Muharram  sebagai bulan Allah SWT. Penamaan ini jelas menunjukkan kemuliaan dan keutamaan. Sebab Allah tidak akan menggabungkan sesuatu dengan Nya kecuali jika memiliki keistimewaan  sebagaimana Allah menisbatkan kepada Muhammad, Ibrahim, Ishaq, Ya’qub, dan yang lain dari para nabi.

Asyhurul haram atau bulan-bulan mulia menurut para ulama adalah dzulqa’dah, dzulhijjah, muharram, dan rajab.

Abu utsman an nahdi berkata: “Para sahabat sangat mengagumkan sepuluh hari di tiga bulan islam, sepuluh hari terakhir dari ramadhan, sepuluh hari pertama dari dzul hijjah, dan sepuluh hari pertama dari Muharram”.

Maka ketika bulan muharram ini adalah bulan yang sangat mulia maka berpuasa padanya merupakan sangat dianjurkan, sebagaimana diperintahkan oleh nabi Muhammad Saw dan sebagiannya sebagai penutup dan pembuka tahun hijriah, maka barang siapa yang berpuasa di dalamnya sungguh ia telah membuka dan menutup tahun itu dengan amal ketaatan pada Allah. Siapa yang mengawali dan menutup amalnya dengan ketaatan, maka ia sama dengan orang yang menghabiskan umurnya dengan ketaatan pula diantara dua amal tersebut.

Oleh karenanya, meski ini sudah di hari kedua bulan Muharram, ayo mulai saja berpuasa sunnah bulan muharram.  niatkan karena Allah, niscaya allah bersama kalian.

Bulan haram penuh berkah, dan terjaga
puasa padanya dibolehkan dan dilipatgandakan
pahala yang puasa milik tuhannya
dalam surga, dijaga disisi rajanya

Kesalahan pada bulan muharram

Sebagian masyarakat Indonesia ada yang mengkultuskan bulan muharram. Nama lain bulan muharram kita kenal dengan “sasi suro”. Orang yang melebih-lebihkan klenik menjadikan awal bulan ini sebagai bulan yang maha dahsyat, hingga ia mandi dengan kembang, membuat sajen untuk dewa alam agar hidupnya/rejekinya baik, mencuci keris agar selamat, bertapa karena ada roh dan lain sebagainya ini adalah kekeliruan besar dan fatal. karena hal ini berkaitan dengan Allah yang maha kuasa. bila melakukan amal atau perbuatan yang bukan berlandaskan karena Allah itu sia-sia dan bila berharap bukan dari selain Allah seperti pada dewa, roh,atau yang lain ini sama dengan musyrik yang artinya menduakan Allah (selingkuh dengan Allah).

Ada juga kesalahan, berupa malam satu suro penuh roh jahat dan menakutkan. Karena semua adalah ciptaan Allah, buat apa kita takut sama roh-roh tersebut, toh dia juga ciptaan Allah. Selagi kita tidak bersalah, mengapa kita takut. Kan kita punya Allah.

Kesalahan lainnya adalah dibulan muharram, atau sasi suro orang-orang tidak mau melakukan hajatan (alias mbaranggawe). Why not guys? Memang ini adalah bulan mulia, akan menjadi mulia jika kita melakukan amal kebaikan. Jika menikahkan putra putri kita di bulan muharram juga tak apa, justeru ini mulia karena niat menghalalkan hubungan dan sunah rasul tersebut. Sementara yang perlu digaris bawahi adalah di bulan muharram ini kita melakukan tindak kriminal, atau kejahatan. Contohnya adalah berburu, menembak hewan yang tidak berdosa, atau melakukan aniaya terhadap sesama baik dengan perbuatan, tindakan, atau ucapan.

Sobat JotakosevenPost, tiada gading tak retak. manusia pasti memiliki kesalahan. Yang ada adalah saling memberi nasihat untuk berbuat baik, dan memperbaiki diri. Semoga bermanfaat, anda termasuk orang yang diridhoi oleh Allah dan dimuliakan olehNYA sebagaimana kamu memuliakan bulanNYA yang Mulia.(10/03).

Salam Jotako7post
Semoga Menjadi lebih baik masa depan kita
Journal Of Trust And Kaleidoscopic Obsession
Jujur Omongane, Tawadhu’ Akhlake, Kualitas Obrolane

Post a Comment for "Memuliakan Bulan Muharram 1438 H"