Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ini Dia! Generasi Harapan Bangsa



Terpampang jelas dihadapan kita antara harapan dan tantangan. Harapannya, kita menyaksikan kebangkitan Islam sedang berjalan, dimana masjid-masjid semakin makmur dan lembaga-lembaga dakwahpun semakin menjamur. Namun, tantangan yang kita hadapi sekarang adalah masuknya budaya-budaya barat ke dalam kehidupan Islam. Terutama melalui televisi, komputer, internet dan lain-lainnya. Itu semua memiliki dampak negatif pada diri kita.

Dr. Freedom William menyatakan bahwa salah satu dampak media komunikasi adalah “berubahnya suatu kultur/budaya masyarakat”. Kita tidak perlu cemas dan khawatir jika perubahan membawa pada hal yang positif. Namun saat ini perubahan itu lebih mengarah pada hal yang bersifat negatif.

Lihatlah generasi muda kita, usia masih SMP tapi sudah kenalan dengan oplosan dan aneka jenisnya. Mabuk-mabukan masih terlihat hampir dipojok lingkungan kita. Akibatnya kian hari bangsa kita semakin dekat dengan kehancuran karena polah pemudanya.

Pemuda merupakan satu-satunya harapan untuk menolong bangsa ini menuju masa yang cerah dan terarah. Meski demikian, cobaan dan rintangan zaman harus mereka hadapi. Pemuda adalah harapan masa depan bangsa. Hal ini tersirat dalam al-Quran surat an-Nisa ayat 9.

Arti tekstualnya adalah: “dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang benar”.

Seharusnya kita merasa bersalah dan khawatir jika kita merupakan generasi yang lemah. Baik itu lemah fisiknya, ilmunya, juga semangat hidupnya. Tapi yang paling berbahaya adalah lemah iman dan akhlak, mengapa? Karena itulah yang akan meracuni kehidupan ini. Bila hal yang ditakutkan ini terjadi, ini yang disebut dengan virus penghambat dan penghancur kejayaan bangsa. Bukan malah sebaliknya sebagai pelopor pembangunan dan kejayaan.

Sejarah telah mengajarkan pada kita agar kita memiliki semangat yang yang tinggi, berintegritas serta bertanggungjawab atas kelangsungan bangsa dan agama yang kita anut ini. Sebab, pemuda zaman ini adalah pemimpin masa depan. Oleh karena itu agar bangsa Indonesia ini menjadi bangsa yang gemah ripah loh jinawe-toto tentrem kerto rahardjo, maka wujudkan dulu generasi muda yang cerdas, berkualitas, dan berakhlak mulia.

Pertama, disiplin. Dengan kedisiplinan yang tinggi berarti pemuda ini sudah mempersiapkan masa depannya. Secara otomatis, pemuda yang disiplin akan menjadi pribadi yang rajin bekerja, gemar beramal, dan menghormati waktu. Berbeda dengan pemuda yang lebih memilih malas-malasan, maka tunggu saja kehancuran (masa depannya). Orang malas akan tenggelam dalam pahitnya empedu sedangkan orang disiplin akan merasakan manisnya madu. Tiada bahagia tanpa derita, tiada perjuangan tanpa pengorbanan, kemalasan di masa muda adalah kehancuran di masa tua.

kedua, integritas. Integritas bisa diartikan dengan kejujuran. dan salah satu ciri anak muda unggulan adalah mereka yang memiliki kejujuran. Jujur bukan hanya pada saat ada orang lain, melainkan jujur pada diri sendiri. Kerjasama yang baik akan mewujudkan pribadi yang tangguh, kukuh, dan utuh.

Ketiga, ulet. Tidak ada kata putus asa dan alasan untuk menggapai indahnya masa depan. Apapun profesinya, keahliannya, skillnya, pekerjaannya, jika ia ulet dan tekun maka akan mengantarkan ia pada dedikasi yang tinggi terhadap pekerjaaaan yang lebih baik dan berkualitas.

Ini sesuai Firman Allah Swt. dalam surat Yusuf ayat 87: “janganlah kamu berputus asa dari rahmat allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah adalah hanya orang-orang kafir (yang menutup diri diberikan anugrahNya).

Post a Comment for "Ini Dia! Generasi Harapan Bangsa"