Derita Indonesia Kala Merdeka
by: Ibnu Kharis Pandan Surat
Di tengah – tengah realita kehidupan
bangsa yang sedang mengalami sakit yang kronis juga kompilasi, dimana lambat
laun bangsa yang dahulunya di anggap sebagai bangsa yang jaya, tenteram dan
kaya – raya, akan tetapi kini adalah masa – masa terburuknya. Penyelewengan ada
di mana – mana, korupsi merajalela hingga lembaga negara yang menjadi penegak
hukum malah berkelahi dan menjatuhkan satu sama lainnya demi kekuasaan pribadi
atau golongan mereka merelakan harga dirinya.
Di negara yang berasaskan pancasila
yang menggunakan system demokrasi ternyata belum mampu mewujudkan kesejahteraan
terhadap rakyatnya. Mereka yang memiliki kesempatan untuk mengatur negara tak
tahu kemana hasil dari kerja mereka. Kaum miskin yang jumlahnya masih pada
level yang ironi seakan hanya suguhan harian saja tanpa memperhatikan mereka
dengan penanganan yang serius.
Kasus penggerogotan dan berbagai
kebocoran anggaran negara pernah disinyalir hampir sepertiga jumlah anggaran
negara. Merupakan jumlah yang banyak. Menurut BPK kerugian negara yang pasti
maupun potensi, totalnya 1 triliun – 3 triliun (semester 1 2012).bandingkan
dengan total APBN-P 2012 yang direncanakan mencapai Rp.1.548,3 triliun (kompas,
26 november 2012). Coba pemerintah belajar dari kasus ini untuk memiliki
komitmen dan konsekuen mereduksi tingkat
kemiskinan dalam tiap smester/tahunnya 5% saja, pasti masa depan putra – putri
bangsa indonesia akan menikmati negara yang sejahtera. Ini bukan hal yang
mustahil bagi pejuang yang sungguh – sungguh yang sungguh memperjuangkan
aspirasi rakyat.
Tentunya seluruh elemen pemerintah
jangan terlalu sering bangga terhadap apa yang di raihnya. Misal ketika selamat
dari krisis moneter 2007, telah berhasil menyabet penghargaan dll. Karena,
apakah tega terhadap rakyat miskin yang menonton para pejabat negara berdandan
mewah kehidupan yang wah, sedangkan mereka memandang dirinya hanya dengan
mengelus dada dan berkata mungkin inilah yang terbaik bagi dirinya.
Cukup menerima dan bersyukur atas realita yang ada walaupun menggigit hati. Oleh karena itu wahai para pengabdi Negara "yesterday was history, and tomorrow will be mistery, but today this is your day" masih ada waktu untuk memperbaiki diri dan tanah air Indonesia, buktikanlah cita – citamu, tentu tanah air bersamamu it’s time to make dream come true and happy new year.
Cukup menerima dan bersyukur atas realita yang ada walaupun menggigit hati. Oleh karena itu wahai para pengabdi Negara "yesterday was history, and tomorrow will be mistery, but today this is your day" masih ada waktu untuk memperbaiki diri dan tanah air Indonesia, buktikanlah cita – citamu, tentu tanah air bersamamu it’s time to make dream come true and happy new year.
Post a Comment for "Derita Indonesia Kala Merdeka"