Tahun Baru 1437 H: Saatnya Melawan Kejahatan Tanpa Kerah
By: Ibnu Kharis
082242297820
Indonesia
darurat korupsi, itulah teriakan dan coretan mahasiswa di setiap dinding dan
sudut kota sebagai wujud perlawanannya. Dan korupsi ini merupakan kejahatannya
kerah putih. Kejahatan kerah putih adalah kejahatan berbahaya, karena sulit
melacak sisi hitamnya yang seolah-olah tidak ada, untuk itulah disebut
kejahatan kerah putih.
Tetapi
sebenar-benarnya kejahatan adalah kejahatan terbaru, kejahatan yang benar-benar
modern dari kerah putih, yakni kejahatan tanpa kerah. Ia sama sekali tidak bisa
diidentifikasi dan baru disadari risikonya setelah semuanya terlambat.
Kejahatan tanpa kerah ini sulit ditafsirkan sebagai kejahatan, karena semuanya
tampak legal. Tetapi semua legalitas itu pada akhirnya akan berujung pada
bencana saat ia datang. Tidak ada lagi cara untuk mengantisipasi. Satu-satunya
cara untuk menghadapi situasi ini adalah menerima konsekuensinya. Tetapi
malangnya disaaat konsekuensi itu datang, sangat sulit kita bersikap konsekuen.[1]
Seluruh
kerusakan lingkungan dan tata ruang adalah lebih banyak disebabkan kerusakan yang
diizinkan ketimbang yang tidak. Penambang gelap mudah dihentikan, tetapi
penambang dengan risiko kerusakan yang lebih besar ternyata sangat sulit
dihentikan sepanjang ia telah diizinkan. Jadi bencana yang besar adalah bencana
yang diizinkan. Jika benar-benar didata, jumlahnya sangat mengejutkan kita.
Bencana seperti ini sulit dianggap sebagai bencana hanya karena sering
menyelinap sebagai kemajuan, sebagai pertumbuhan ekonomi dan modernisasi.
Penyakit
peradaban lalu memang besar, namun penyakit peradaban baru tidak kalah besar.
Alat perusak peradaban baru itu lebih praktis tapi tingkat perusakannya lebih
kigantik. Mengingat kejahatan kerah putih mulai mudah ditebak modusnya kini
penjahat memasuki babak baru dengan memainkan jurus kejahatan tanpa kerah.
Kejahatan seperti ini bisa menyelinap dimana saja dan bisa memerangkap
sekitarnya termasuk kita. Menjadi bagian dari dirinya. Walaupun secara
kesadaran kita mengerti bahwa soal itu adalah salah tetapi sulit untuk
menyalahkan apalagi menghukumnya, karena yang dimaksud soal itu sudah menjadi
kita.
Jika
mall Rita Purwokerto didirikan ditempat yang salah dan sekeras apapun kita
mencegah, tetapi akhirnya kalah. Yang berbahaya bukanlah kalah di pengadilan
melainkan kalah secara kebudayaan. Karena mall itu bukan hanya memiliki
pembenaran hukum, tetapi menawarkan aneka kemudahan, barang yang kita butuhkan
dan hiburan yang belum pernah kita tonton sebelumnya. Begitupun pendirian
pabrik dan kawasan industri, betapapun letaknya mendesak di pemukiman dan
bagaimanapun udara kotor menjadi asupan sehari-hari, tapi bisa apa jika ia adalah
kawasan tertib hukum walau tidak tertib lingkungan, jauh lebih sulit lagi jika
anak-anak muda penganggur di kampung kita ditampung bekerja didalamnya jauh
lebih sulit lagi jika para pekerja itu ada adik, kakak, atau keponakan kita.
Jadi kesalahan yang kita berada di dalamnya benar-benar kesalahan yang sulit
dihentikan.
Berangkat
dari sinilah saya mengajak teman-temanku mahasiswa, dan semua masyarakat untuk melawan kejahatan
tanpa kerah itu yang dari waktu ke waktu tidak terasa terus menggerogoti rakyat
Indonesia. Mempersiapkan diri kita yang baik dengan sungguh-sungguh, bukan
terlena oleh huru-hara perpolitikan praktis atau hal-hal lain yang
bersifat formalistik belaka.
Kita siapkan masa depan Tahun 1437 H dari diri kita dengan semangat persatuan, integritas, berorganisasi dengan baik, membangun relasi, dan terus berprestasi. Karena muslim yang beruntung adalah orang yang lebih baik dari hari kemarin (mengalami perubahan kebaikan) sedangkan muslim yang merugi adalah orang yang sama saja dengan tahun lalu atau bahkan lebih jelek dari hari-harinya dulu.
Kita berlindung pada Allah dan memohon ridho dan petunjukNYA, semoga kita termasuk orang yang masuk kategori Faaizuun/ beruntung (aamiin). fa'ala kulli haal, mari perbaiki diri, mari selamatkan Negeri Indonesia tercinta ini dari kejahatan kerah putih atau kejahatan tanpa kerah, yesterday was history, and tomorrow will be mistery, but today this is your day kita adalah harapan bangsa Indonesia, Energi Untuk Negeri.
Kita siapkan masa depan Tahun 1437 H dari diri kita dengan semangat persatuan, integritas, berorganisasi dengan baik, membangun relasi, dan terus berprestasi. Karena muslim yang beruntung adalah orang yang lebih baik dari hari kemarin (mengalami perubahan kebaikan) sedangkan muslim yang merugi adalah orang yang sama saja dengan tahun lalu atau bahkan lebih jelek dari hari-harinya dulu.
Kita berlindung pada Allah dan memohon ridho dan petunjukNYA, semoga kita termasuk orang yang masuk kategori Faaizuun/ beruntung (aamiin). fa'ala kulli haal, mari perbaiki diri, mari selamatkan Negeri Indonesia tercinta ini dari kejahatan kerah putih atau kejahatan tanpa kerah, yesterday was history, and tomorrow will be mistery, but today this is your day kita adalah harapan bangsa Indonesia, Energi Untuk Negeri.
SELAMAT TAHUN BARU HIJRIYAH 1437 H.


Post a Comment for "Tahun Baru 1437 H: Saatnya Melawan Kejahatan Tanpa Kerah"