Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

MEI Kobarkan Jiwa Pengusaha IAIN Purwokerto


Jotako7, Purwokerto- Sebagai bentuk kelanjutan dari pembelajaran perkuliahan kewirausahaan selama satu semester, mahasiswa kewirausahaan diminta untuk melanjutkan praktik kewirausahaannya diranah yang lebih luas dan lebih riil.

Salah satunya adalah mendirikan Masyarakat Ekonomi IAIN (MEI). Langkah ini dinilai akan menjadi kekuatan besar di kawasan kampus dan sekitarnya. Pasalnya mahasiswalah yang menjadi eksekutor dan pelaku usahanya.

Disini peran dosen hanya sebagai konsultan, yang mengarahkan dan memotivasi mahasiswanya agar terus berbisnis dan bisa mandiri. “Kita harus bisa membuat unit usaha yang bisa menjadi barometer unit usahanya IAIN, di Unsoed sudah ada swalayan Kopkun dan BK Mart, UMP juga punya unit usaha berupa Hotel UMP dan UMP Food sedang IAIN Purwokerto??

Oleh karena itu kita harus punya yang semacam itu, dan untuk menggapai mimpi itu MEI inilah yang merintis”. Kata Dr. H. Fathul Aminudin Aziz, MM selaku dosen pengampu kewirausahaan.

Modal MEI didapatkan dari keuntungan usaha harian mahasiswa kewirausahaan yang setiap minggunnya disetor ke bendahara kelas dan selanjutnya masing-masing bendahara kelas menyerahkan uangnya ke bendahara MEI sebagai saham dari mereka.

Dari uang yang terkumpul itu akan dikembangkan dengan usaha lain yang lebih besar dan seterusnya oleh MEI. Dosen, mahasiswa bahkan Masyarakat umum juga bisa bergabung turut andil sebagai investor atau pengembang MEI ini.

Kewirausahaan adalah hal urgen bagi siapapun, karena siapapun membutuhkan materi berupa uang, properti, sandang, dan pangan disetiap harinya sepanjang hidupnya. Itu mesti perlu diusahakan, ditekuni, dan diseriusi, sedang proses itu dinamakan kewirausahaan.

David David Mc Clelland, bahwa idealnya negara yang ingin majumesti memiliki (minimal) 2% dari total penduduk sebagai Entrepreneur atau wirausahawan, sayangnya hal yang dianggap urgen itu ternyata belum ada di Indonesia karena berdasarkan data yang dirilis oleh Menteri perdagangan Indonesia baru 1,45% dari 240 juta jiwa total penduduk Indonesia.

Konsep utama dalam berbisnis adalah memulai usaha dengan modal yang dimiliki, bukan dengan modal yang seharusnya dimiliki. Sedangkan isi kandungan komponen bisnis adalah ide 5%, modal 5%, dan 90% kerja keras.” Kata Andriyanto, mahasiswa kewirausahaan yang biasanya jualan kue dan gorengan di areal kampus. Oleh karena itu, MEI ini perlu didukung keberlanjutannya oleh berbagai pihak agar tercapai cita-cita luhur ini. (Ibnu Kharis FEBI)


Post a Comment for "MEI Kobarkan Jiwa Pengusaha IAIN Purwokerto"