Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Atasi Tikus: Monster Yang Menakutkan Petani



Sobat Jotako 7, alias Si Boy anak Tani gaul...

Tahukah kamu bahwa tikus itu sangat ditakuti sama petani?

Yihuuy,, kata pak Tani tikus itu ibarat Monster pengganggu tanamannya. Bahkan bisa sampai membuat pak Tani galau dan bersedih. Perlu diketahui ini tikus beneran, bukan tikus Kantor atau tikus berdasi loh.. Walaupun memang banyak tikus berdasi yang berkeliaran dan menindas petani sama kejamnya seperti tikus asli.

Mengapa?

Biasanya tikus menyerang tanaman padi pertama kalinya pada saat di persemaian. Ini sudah langganan dan menjadi bagian jadwal khusus yang harus ditaati bagi pasukan tikus, jadi tidak boleh dianggap enteng ya.. hehe.. saya lihat di KRS nya tikus university, penyerangan di persemaian itu bobotnya 4 SKS broi.. perlu diawasi gerak-geriknya.

Tidak direkomendasikan menanam padi terlalu dini dalam artian kondisi lahan sawah di sekelilingnya belum ditanami. Hal ini akan menjadi santapan gurih bagi tikus. Tikus selalu mengincar rerimbunan padi dimanapun berada. oleh karenanya sebaiknya menanam padi serentak.

Namun bukankah menanam padi serentak itu sulit bagi para petani?

Yupz.. ini adalah budaya keegoisan di antara petani kita. Tidak mau berkelompok alias maunya sendiri-sendiri. Dirinya tidak akan menanam padi bila belum ada petani yang nyebar benih ke persemaian. Mengapa? Ya tikus itu broi..

Padahal ini merugikan petani. Petani menjadi rugi karena waktu dia panen semakin lama. Kalau waktu dia panen masih lama sementara duit menjadi kebutuhan sehari-hari mereka tentu suatu saat perekonomian petani tersendat.

Namun lagi-lagi petani kecil yang biasanya mengalah sebar duluan, karena terpaksa tidak mungkin terlalu lama petani raja tanah (berkapital besar) menyebar persemaian. Masalah keuangan bukanlah menjadi masalah bagi si raja tanah.

Hal ini perlu dilakukannya penguatan kelompok tani, agar ketua kelompok bersama-sama anggotanya menyepakati tanggal sebar benih ke persemaian. Hingga akhirnya kalau ada tikus tidaklah hanya satu persemaian rusak diobrak-abrik, tetapi merata dan tidak sampai menyebabkan kerusakan parah persemaian. Dia hanya main-main sebentar, karena masih banyak tempat mainnya tikus yang belum dikunjungi. Hehe..

Ada cara agar di waktu persemaian bisa aman dari tikus yaitu dengan TBS (Trap Barrier System)

Yaitu pasang plastik di sekeliling persemaian. Beri tempat keluar masuk (kecil saja) di setiap sudut, dan jangan lupa pasang alat jebakan bubu perangkap tikus.
berikut gambarnya biar bisa dipahami dengan mudah:







Insyaallah aman broi..

semua ini kalau kita perhatikan kondisi alam, ekosistemnya sudah mulai rusak. lihatlah gambar ini..

Penjelasan singkatnya: burung hantu (biasanya Tyto Alba) makanannya adalah tikus atau ular, sayangnya saat ini burung hantu jenis tyto alba mulai agak punah, ular juga biasa makan tikus tetapi juga saat ini ular pada di tangkepin,, 

nah, yang sisa tikus.. dia merajalela baik di rumah-rumah atau di lahan sawah milik pak tani.. dia aman berkeliaran karena baik Ular atau burung kini sudah menghilang ditelan para pemburu liar/lingkungan yang dirusak. 

Hal ini juga sangat efektif jika bisa mengembalikan ekosistem kembali seperti dahulu yang lestari. Tapi apa Bisa?

memang susah, setidaknya kita bantu si buatkan Rubuha alias rumah burung hantu, buat penangkaran burung hantu yang berjenis keturunan Muhammad tyto Alba, kita pantau dan menjaganya..
 Rubuha Sumpiuh: Bantuan Bank Indonesia Purwokerto

Tyto Alba Serak jawa

Penangkaran Rubuha berjenis Tyto Alba

nah kalau ular, kita harus dorong pemerintah terkait buat Undang-undang tentang larangan menangkap ular. Nanti jika masih ada yang melanggar kasih hukuman.. Sosialisasikan juga ke semua stake holder, ini kan termasuk kesadaran bersama looh..

Oiya,, kalau ada tikus yang ketangkep, sampaikan sama dia: wooy... kamu saudaranya tikus kantor juga ya.. pantesan mau makan gabah gue.. bukan hak loe brad.. 
just kidding,, hehee

Salam Jotako7, petani Muda petani Sukses!

Post a Comment for "Atasi Tikus: Monster Yang Menakutkan Petani"